Sarjana Tanpa Slempang
Hai lagi dong! Akhir-akhir ini aku melewati banyak hal yang mungkin akan ku kenang suatu saat nanti. Hal-hal yang senang, sedih, menyebalkan, dan mengharukan. Aku tak mau melewatkan semua moment itu begitu saja, aku ingin menulisnya walau aku tau laptop ini sedang tidak baik. Tapi aku akan tetap menyelesaikannya. Jadi, selamat membaca curhatku yang gaguna ini ya! Dari judul blog ini tentu kalian sudah tau cerita tentang apa yang tertulis di sini, dan jika sebelumnya kalian membaca “Surat Cinta Untuk Dosen”-ku, maka tentu sudah tau alasan mengapa aku menulis ini. Kiranya satu bulan sebelum sidang skripsi, semua teman-teman perempuanku semarak membicarakan untuk pesan slempang. Slempang bertuliskan nama dan gelar, yang nantinya bisa digunakan sebagai penambah keindahan swafoto setelah sidang. Aku? Aku tak memikirkan itu. Mungkin tidak disadari oleh teman-temaknku, aku menyimpan selaksa kecemasan waktu itu. aku tak ikut memesan slempang, bukan karena aku egois atau bagaimana, tapi karena